Rabu, 25 April 2018

Macam-Macam Pakaian Bayi

Tak kalah dengan orang dewasa, si bayi mungil juga memiliki jenis pakaian yang bermacam-macam mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Jadi kalau mau belanja pakaian buat bayi bunda jangan sampai ada yang ketinggalan ya,,

1. Topi bayi
Topi bayi adalah salah satu pakaian wajib yang dikenakan bayi ketika bayi baru lahir ya bunda.  Ketika baru lahir, setelah bayi dibersihkan harus langsung dikenakan topi. Ini sangat penting, kenapa? Karena selain untuk menjaga kehangatan tubuh si bayi, manfaat penting topi yaitu untuk menjaga ubun-ubun bayi yang bun, dimana ketika bayi baru lahir sampai beberapa bulan ubun-ubun bayi belum menutup sempurna. Selain dari sisi manfaat topi juga bisa menampak cantik penampilan si bayi loh.

2. Sarung tangan-kaki bayi
Saat baru lahir sampai beberapa minggu bunda bisa mengenakan sarung tangan-kaki pada bayi. Namun setelahnya sarung tangan tidak perlu dipakai terus-menerus ya bunda, kenapa? Karena dari gerakan dari tangan bayi bunda juga dapat mengetahui tanda jika bayi merasa lapar, yaitu seperti ingin mengenyut jarinya sendiri.

3. Gurita bayi
Sebenarnya pemakaian gurita bayi sudah tidak dianjurkan oleh dokter anak ya bun, tapi bagi sebagain orang-orang dulu masih mempercayai segudang manfaat gurita mulai dari menghangatkan badan bayu, membentuk perut bayi atau membuat punggung jadi tegak. Tapi jika bunda ingin tetap menggunakan gurita bayi jangan terlalu kencang ya bun, karena dapat mempengaruhi pernapasan bayi.

4. Baju atasan pendek
Baju pendek bisa digunakan pada saat siang hari karena suhu udara yang tidak terlalu dingin.

5. Baju atasan panjang
Saat malam hari dengan suhu udara yang cukup dingin bunda bisa menggunakan baju panjang untuk dikenakan bayi, supaya bayi nggak kedinginan.

6. Baju atasan buntung
Nah kalau untuk baju buntung yang tidak memakai lengan ini bisa digunakan pada siang hari saat cuaca cenderung panas. Bayi juga seperti kita ya bun, dia tidak suka panas. Bahkan pada beberapa bayi akan menyebabkan biang keringat jika kegerahan akibat cuaca panas.

7. Kaos dalam bayi
Untuk kaos dalam bayi ini bisa mulai dikenakan pada bayi setelah tidak memakai gurita.

8. Popok bayi
Popok bayi memang tidak hanya satu macam ya bun, ada popok kain, popok sekali pakai dan clodi. Saran nih bun, untuk bayi baru lahir banget pilih popok kain dulu, selanjutnya terserah bunda mau pakai popok sekali pakai atau clodi. Pemakaian popok kain biasanya mulai bayi baru lahir sampai beberapa minggu atau satu bulan, kecuali bunda langsung beralih ke popok sekali pakai ya.

9. Jumsuit pendek
Jumsuit pendek bisa digunakan untuk dirumah atau bepergian, sekarang banyak jumsuit yang lucu-lucu juga loh bun.

10. Jumsuit panjang
Jumsuit panjang ini  cocok digunakan saat bayi bobok di malam hari karena bentuknya yang cukup nyaman dan menghangatkan.

11. Celana pop
Setelah beralih dari popok kain maka selanjutnya bunda dapat memakai celana pop untuk si buah hati. Atau memakai popok sekali pakai dulu baru celana pop. Kalau clodi kebetulan aku nggak pakai bun.

12. Celana pendek
Ketika celana pop udah nampak kekecilan bisa beralih ke celana pendek biasa ya bun. Cocok digunakan bayi pada siang hari.

13. Celana panjang
Celana panjang bisa digunakan mulai beralih dari popok kain, untuk dikenakan bayi pada malam hari. Ada dua macam celana panjang yaitu celana lanjang biasa dan celana panjang buntung. Jika cuaca dingin, celana panjang buntung bisa jadi pilihan bunda.

14. Selimut bayi
Selimut bayi ini diperlukan saat bayi tidur di malam hari atau disaat cuaca dingin agar bayi tidak kedinginan.

15. Bedong bayi
Inti dari membedong bayi adalah memberi kehangatan, waktu paling utama adalah setelah mandi dan menjelang tidur di malam hari.


Selasa, 03 April 2018

Berenang Untuk Bayi

Berdasarkan penelitian yang ada, bayi sebenarnya sudah bisa diajarkan berenang. Kenapa demikian? Karena sejak saat didalam kandungan bayi sudah terbiasa berada di dalam cairan selama 9 bulan. Dalam cairan ketuban bayi akan merasa nyaman dan hangat. Karena itu sejak lahir bayi akan memiliki kemampuan instingtif untuk bergerak dibawah air dan tidak takut berasa didalam air. Pada usia sekitar 4 bulan bayi telah memiliki reflek menyelam yang mencegahnya menelan air saat berada di dalam air. Itu sebabnya pada usia ini si kecil akan sangat mudah untuk dilatih berenang.
Tapi setelah otaknya berfungsi dengan baik, maka reflek ini berangsur menghilang, sehingga mau tak mau si kecil harus kembali belajar menahan napas saat berada di dalam air.

Untuk memulai belajar berenang, sebaiknya bunda memperkenalkan si kecil lebih dulu untuk bermain di bak mandi atau di kolam plastik. Pastikan air yang digunakan cukup hangat, yaitu minimal 33 derajat celsius, sehingga dia nggak kedinginan ya bun. Kolam renang kecil ini akan membantunya mengenal sensasi berada di dalam air. Dan jika bunda ingin mengajari bayi berenang dengan menggunakan neckring sebaiknya saat bayi sudah kuat mengangkat kepalanya sendiri ya bun.

Hasil penelitian di Melbourne, Australia menunjukkan, secara statistis IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi akan lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya pada saat berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik. Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang diajarkan berenang daripada orang dewasa, karena bayi tidak memiliki faktor X semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya?  Lagi pula, bayi sangat menyukai air, saat bunda memandikan si buah hati biasanya dia akan nampak senang bermain-main dengan air. Nah, hal ini membuatnya menjadi lebih mudah belajar berenang. Jika bunda mengenalkan aktivitas renang sejak bayi maka dapat menghilangkan rasa takut bayi pada air. Banyak anak tak mau belajar renang karena takut air. Jadi bun, sarana bermain anak tak harus di kamar atau di taman ya.

Dengan bermain air, otot-otot bayi berkembang, persendiannya tumbuh secara optimal, pertumbuhan badannya meningkat, dan tubuh pun jadi lentur. Dengan kata lain, semua komponen tubuhnya akan terlatih melalui renang karena seluruh anggota tubuh digerakkan mulai dari kaki, tangan hingga kepala digerakkan walaupun belum menggunakan teknik yang sempurna. Bayi jadi terlatih dan daya tahan tubuhnya pun lebih terjaga.

Senin, 02 April 2018

Cara Melatih Bayi Bersosialisasi di usia 3-6 Bulan

Sebagai orang tua, bunda harus ikut berperan dalam melatih kemampuan bersosialisasi dan kemandirian pada buah hati mulai si kecil masih bayi. Lalu bagaimana caranya? Simak berikut yukk bun,,,

Dalam melatih kemampuan bersosialisasi dan kemandirian pada buah hati usia 3-6 bulan maka stimulasi yang perlu dilanjutkan adalah memberi rasa aman dan kasih sayang, mengajak bayi tersenyum, mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan sekitarnya, mengayun dan menina-bobokkannya. Beberapa hal tadi adalah stimulasi yang dapat diberikan sebelumnya yaitu pada saat bayi masih berusia 0-3 bulan, namun masih perlu bunda lanjutkan pada usia 3-6 bulan. Selain melanjutkan stimulasi tersebut ada beberapa hal lagi yang dapat bunda lakukan diantaranya bermain "ciluk-ba", mengajak bayi untuk melihat dirinya di kaca, dan mengajarkan bayi agar berusaha meraih mainannya.

Bermain "ciluk-ba"

Tentunya permainan "ciluk-ba" ini nggak asing dong buat bunda, yap ini sudah dilakukan turun temurun dari nenek moyang sepertinya. Bagaimana cara melakukannya? Yang perlu bunda lakukan adalah memegang sapu tangan atau koran atau apapun yang bisa digunakan untuk menutupi wajah bunda dari pandangan bayi. Lalu singkirkan penutup tersebut dari hadapan bayi dan katakan "ciluk-ba" ketika bayi dapat melihat wajah bunda kembali. Lakukan ini berulang kali. Yang penting adalah usahakan bayi tidak dapat melihat wajah bunda untuk beberapa saat dan tiba-tiba wajah bunda muncul kembali dengan gembira dan berseri-seri. Gampang kan bunda,,
Permainan "Ciluk ba" ini jg bisa dilakukan dengan cara lain ya bun, ibarat kendaraan dimodifikasi gitu bun, hehe. Cara lain itu adalah dengan mengintip bayi dari balik pintu atau tempat tidurnya.

Melihat dirinya di kaca

Pada usia 3-6 bulan ini, bayi akan merasa senang melihat dirinya di cermin. Bawalah bayi bunda melihat dirinya di cermin yang tidak mudah pecah maka bunda akan melihat ekspresi senang di wajah si kecil. Nah untuk kegiatan ini juga tidak mau kalah sama permainan "ciluk-ba" loh bun, ada modifikasinya juga yaitu dengan cara "selfie" karena bayi akan melihat wajahnya di layar kamera saat selfie jadi sama dengan bercermin ya bun. Duh yang ini pasti sudah rajin dilakukan bunda kekinian ya, biar bayinya ikut kekinian,,ups.

Berusaha meraih mainan

Letakkan sebuah mainan sedikit diluar jangkauan bayi. Gerak-gerakkan mainan itu didepan bayi sambil bunda berbicara kepada si kecil agar dia berusaha untuk mendapatkan mainan itu. Tapi bunda, jangan terlalu lama membiarkan bayi berusaha meraih mainan tersebut. Kenapa? Agar dia tidak kecewa jika dia gagal meraihnya. Bayi pun juga tidak suka kegagalan loh bun,,,